Klasifikasi pestisida berdasarkan organisme sasaran

Ganggauan pada tanaman bisa disebabkan oleh faktor abiotik ataupun faktor biotik. Faktor abiotik diantaranya adalah tanah (struktur tanah, kesuburan tanah, kekurangan unsur hara), tata air (kekurangan, kelebihan, dan pencemaran air), keadaan udara dan faktor iklim. Sementara faktor biotik (makhluk hidup) yang menyebabkan gangguan pada tanaman disebut dengan istilah organisme pengganggu tanaman (OPT). OPT dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Hama (serangga, tungau, hewan menyusui, burung, dan moluska)
  • Penyakit (jamur, bakteri, virus dan nematoda)
  • Gulma atau tumbuhan pengganggu.

Gangguan yng disebabkan oleh OPT inilah yang dapat dikendalikan dengan pestisida. Berdasarkan OPT sasarannya, pestisida dikelompkkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

  • Insektisida, untuk mengendalikan hama serangga. Kelompok insektisida dibagi menjadi dua, yaitu ovisida (mengendalikan telur serangga) dan larvisida (mengendalikan larva serangga).
  • Akarisida, untuk mengendalikan akarina (tungau atau mites)
  • Moluskisida, untuk mengendalikan hama dari bangsa siput
  • Rodentisida, untuk mengendalikan hewan pengerat (tikus)
  • Nematisida, untuk mengendalikan nematoda
  • Fungisida, untuk mengendalikan penyekait tanaman yang disebabkan oleh cendawan (jamur atau fungi)
  • Bakterisida, untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri
  • Herbisida, untuk mengendalikan gulma (tumbuhan pengganggu)
  • Algisida, untuk mengendalikan ganggang (alga)
  • Piskisida, untuk mengendalikan ikan
  • Avisida, untuk mengendalikan burung
  • Repelen, pestisida yang tidak membunuh dan hanya mengusir
  • Atraktan, untuk menraik atau mengumpulkan serangga
  • ZPT, untuk mengatur pertumbuhan tanaman yang efeknya bisa memacu pertumbuhan tanaman atau menekan pertumbuhan
  • Plant activator, untuk merangsang timbulnya kekebalan tumbuhan sehingga tahan terhadap penyakti tertentu